Motoadventure: January 2008

Friday, January 11, 2008

My Bike

TS 125 thn 1993
Lagi parkir di garasi.

Cover lampu KTM

Fender Depan Yamaha YZ
Fender Belakang KTM
Shock Depan KTM 43

Stang Renthal Fatbar (Thailand)
Ban Depan Kenda Washougal 80/100 - 21

Ban Belakang Kenda Carlsbad 100/100 - 18

Jok Diperkecil, gaya Solo

Tangki Bensin standard, mundur 2 cm
Rem depan cakram

Tromol Belakang Yamaha DT

Swing Arm masih standard, diperpanjang 3 cm

Karburator Keihin 28, biar nafas ngga tekor ditambah saringan bensin kaca. Warna kuning adalah tutup boks udara, biar air ngga terlalu bebas masuk

Pengatur oli 2 Tak, diadopsi dari sepeda gunung

Shock Belakang WR Gas

Cover Knalpor Fiber (custom)

Tempat Oli Samping Besi (custom) merangkap penahan lumpur dan ditempatkan di bawah jok

PENYELENGGARA EVENT RUGI....

Koq, belakangan ini banyak suara menyatakan bahwa penyelenggara event rugi? Mungkin disini saya ingin sharing saja sedikit. Kalau misalkan rata-rata harga jual per orang adalah Rp. 150.000,-. Apabila dipotong oleh kaos seharga Rp. 30.000 dan makan dan stiker Rp. 20.000,-. maka rata-rata per peserta adalah Rp. 100.000,-. Seratus ribu ini akan digunakan untuk perijinan, survey, hiburan, honor, serta doorprize. Kalau misalkan ijin IMI, Polda dan lain-lain adalah 3 jt, survey sekitar 4 jt, hiburan 5 jt, maka total sudah mencapai 12 jt, atau paling tidak 120 motor sudah harus terdaftar. Belum termasuk kaos panitia dan doorprize. Anggap bahwa do0r prize adalah 30 jt, maka perlu tambahan 300 peserta, atau dengan kata lain total peserta harus sekurang-kurangnya 420 peserta. Amannya adalah 500 peserta.

Bisa 500.... bisa tapi sulit. Pertama, rute harus menarik. Kedua, jarak antara event yang satu dengan yang lainnya juga harus cukup, istilahnya mungkin 1 bulan. Ketiga adalah sponsor.

Yang pertama mungkin bukan sebuah masalah. Permasalahan muncul pada saat kita bicara jarak satu event dengan event lainnya. Bukannya jauh tapi malah berdekatan. Akhirnya peserta terpencar, dan sulit untuk mengikuti 2 event dalam 1 (satu) bulan. Sudah ribet urusan duitnya, belum jarak tempat pelaksanaan dengan tempat tinggal. IMI, ha.ha.ha... karena banyaknya klub yang bukan anggota IMI wajar kalau kemudian IMI tidak peduli... akhirnya ya begitu itu.

Ketiga adalah masalah sponsor. Pelaksana kegiatan event butuh duit, tapi rendahnya pertumbuhan perekonomian juga menyebabkan produsen enggan untuk melakukan promosi dalam bentuk penyediaan uang, tetapi barang. Akhirnya, pelaksana event yang nonggeng.

Trus, kira-kira bagaimana... Disini lah kita harus berjiwa besar untuk kemudian semuanya bergabung, membentuk sebuah wadah yang akan mampu mengkomunikasikan seluruh kegiatan adventure offroad sepeda motor di Indonesia.

Motoadventure, Adventure and Extreme Tourism

Adventure tourism adalah kegiatan eksplorasi atau perjalanan yang dilakukan ke daerah-daerah "terpencil" dimana pelaku berharap untuk menemukan sebuah kejutan dari aktivitas yang dilakukannya. Adventure tourism berkembang pesat pada saat wisatawan mencari bentuk liburan yang tidak biasa yang berbeda dari liburan pada umumnya. Wisata petualangan umumnya dilaksanakan ke tempat-tempat yang sulit dijangkau dan kerap meemiliki resiko. Ekspedisi mendaki gunung, trekking, rafting serta motoadventure merupakan beberapa contoh dari bentuk wisata petualang. Perkembangan dari wisata petualang adalah Extreme Tourism. Wisata ekstrem adalah wisata yang dilakukan dan melibatkan wilayah-wilayah yang berbahaya. Sebagai bagian dari aktivitas wisata, maka kegiatan Adventure Tourism ini memiliki kontribusi positif bagi masyarakat yang dilalui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung aktivitas wisata petualangan adalah merupakan hiburan bagi masyarakat juga bagi masyarakat pelaku usaha perdagangan di wilayah tersebut. Secara tidak langsung, aktivitas wisata petualangan ini juga menjadi sumber perekonomian bagi beberapa pelaku usaha lainnya, yang berhubungan dengan usaha perdagangan yang ada. Lantas apalagi... yang pasti kegiatan wisata petualangan yang juga kerap diikuti kelompok usia muda ini pada akhirnya menyalurkan bentuk positif dari sebuah kekompakan, kerjasama dan mengurangi berbagai dampak sosial sebagai akibat dari perkembangan kota.

INFORMASI KERUSAKAN HUTAN DAN TANAH

Kerusakan hutan disebut juga dengan Deforestation yaitu degradasi dari kualitas hutan itu sendiri yang erat kaitannya dengan wilayah tutupan (land cover) dan land use (penggunaan lahan). Penyebab turunnya kualitas hutan pada tahun 2006 yang terbesar adalah pertanian, khususnya yang terjadi di Mexico, Brazil dan Indonesia. Untuk Indonesia penyebab lain adalah pengembangan industri kertas serta kebakaran hutan yang ikut menyumbang kerusakan hutan. Kerusakan tanah atau Soil Degdradation adalah kerusakan tanah yang menyebabkan tanah tidak berfungsi dengan semestinya, yaitu menyerap, menyimpan, mendaur ulang air, serta nutrisi. Kerusakan tanah disebabkan oleh pembersihan tanah dan penurunan kualitas hutan, sistem pertanian, perubahan peruntukkan tanah, irigasi dan polusi.

Motoadventure

Friday, January 11, 2008

My Bike

Facebook Badge

PENYELENGGARA EVENT RUGI....

Motoadventure, Adventure and Extreme Tourism

Dimana Hijaunya Bandung...

Blog Archive

INFORMASI KERUSAKAN HUTAN DAN TANAH

ARTIKEL HUBUNGAN OFFROAD DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN