Monday, April 9, 2007

Mal's Linud 330 Adventure Offroad


Mals dan Linud bikin Adventure Offroad Sabtu tanggal 7 April 2007 kemarin. Lumayan rame, ada sekitar 1700 peserta. Melihat banyaknya peserta, maka Kape'U memutuskan untuk start pertama. Kape'U ada 16 peserta, semuanya dengan seragam kuning hijau, warna kebangsaan Kape'U. Kumpul di Antapani sekitar jam 6, dan kemudian berangkat menuju Cicalengka, tempat start dilaksanakan di Linud 330.


Setelah semua administrasi beres, kami pun menuju start. Start pertama dilakukan jam 9.00. Langsung geber... Kedel dari Kape'U nyodok ke depan. Emang yang rada-rada "debleng" disuruh ke depan, paling tidak finish pertama, buat bawa bendera. Lainnya, biasa ada yang tercecer ada yang mejus ada yang balik lagi.


Rute lumayan menarik. Start dari Linud 330 Cicalengka, langsung menuju ke arah Nagrek. Persis setelah rel kereta api, peserta diarahkan ke sebelah kiri, masuk jalan desa. kondisi jalan masih menarik, relatif besar dan bagus (aspal). Masih bisa geber, kira-kira sekitar 1,5 km. Setelah itu baru masuk jalan setapak, berbatu dan licin. Disini, peserta mulai tercecer. Rombongan terdepan, si Kedel sudah ngga kelihatan. Saya masih sempat ketemu beberapa teman termasuk menunggu Patrick yang ban belakangnya belum dikempeskan. Setelah itu, gas lagi. Licin sih... tapi daripada ketinggalan, paling tidak asal tidak jungkir balik lah.


Setelah beberapa saat di jalan batu, sambutan pertama muncul di tanjakan. Licin, macet karena banyaknya peserta. Jalur sudah mulai terobrak-abrik. Jatuh juga akhirnya karena jalan yang menanjak dan licin. Karena nafsu, gas dibuka, sambil berusaha tetap seimbang. yang terjadi bukan motor ke depan, tapi malah berputar 145 derajat, dan hilang keseimbangan....


Setelah itu, masih lumayan, jalan batu setapak bercampur dengan jalan tanah. Kecepatan masih bisa dikembangkan, jadi bisa melalui beberapa motor yang ada di depan. Saya jalan sendiri selama kira-kira 30 menit, sampai akhirnya ketemu Kapten yang mendampingi Ari. Gas..gas... hajar... maklum Ari masih baru, dan kecepatannya masih 5 km/jam.... SBTDL (Sebatang Dulu) ah sebentar di persimpangan sambil menunggu Patrick, Eko dan Pak Huis.. Ketemu, saya pun nge gas lagi, pol.. nyusul beberapa peserta yang tadinya sudah lewat. Sedikit jauh kelihatan kaos Kuning Hijau, ternyata si Monok... eh... jatuh lagi. Kesusul.. tapi masih dibantu. Setelah itu, gelap.. si Monok ketinggalan. Ngga jauh dari situ, jalur macet lagi. Ada tanjakan yang licin, yang membuat peserta menumpuk. Kelihatan ada Kaos Hijau Kuning Kapten dan Ari. Melihat panjangnya antrean, saya pun lihat kiri kanan. Ada jalan setapak sejajar dengan jalur yang macet. Coba ah... masuk aja ke Jalur setapak itu... nanjak terus keatas sampai ke saung... udah itu ngga ada jalan. Pas mau kembali lagi, ternyata peserta lain juga mengikuti. Akhirnya ya sudah, kagok... potong kompas ke kanan, melalui kebun jagung penduduk.... Pikiran pertama yang melintas adalah, dimarahin oleh penduduk nih... Ternyata benar... baru masuh kira-kira 25 meter ke kebun jagung sudah ada yang mencegat... akhirnya setelah dijelaskan dan kemudian dijanjikan bahwa jagungnya akan dibeli, penduduk tersebut pun kemudian membantu membuka jalan..... raib deh Rp. 100.000,- untuk mengganti kebun jagung.


Tidak jauh dari sana, ketemu tanjakan seribu. Maklum banyak yang harus ditarik ke atas oleh warga dan bayar Rp. 1000,- Ketemu lagi sama Kapten dan Pak Huis... Akhirnya bareng di tanjakan. dari tanjakan tersebut, kita masih disodori turunan dan tanjakan berbentuk V yang kemudian diikuti dengan tanjakan panjang ke arah hutan pinus. Setelah beberapa saat di jalan datar, ketemu lagi turunan yang jalurnya kerap diguyur oleh warga. Buset dah... licin, lumpur. Pokoknya mantap. Sampai dibawah, ketemu perempatan. Dari kejauhan koq ada beberapa orang dengan pakaian Kuning Hijau, ternyata sudah ada Didi "Stones", Yanto "Kolonel" dan Lulu sedang istirahat, kesusul juga nih. Mereka bertiga jalan duluan, saya dan Kapten masih menunggu Pak Huis. Ngobrol dan SBTDL....


Sambil bicara dengan salah satu warga yang kebetulan ada disana, serta ada teman offroader yang membawa kameraman, ternyata jalan sebelah kiri merupakan jalan pintas menuju Cimulu. jalur asli ke depan, atau terus, lumayan masih diputar-putar. Kami pun bergerak lagi bertiga menuju ke depan. Setelah jalan agak lumayan jauh, tiba-tiba pada saat ada persimpangan, saya dan Kapten dihadapkan pada jalan cagak. Ke kiri kelihatan sudah macet, ke kanan lurus, lowong, cuma tidak ada bekas ban. Biasa.... males antri, akhirnya jalur yang dipilih adalah yang lurus, tidak macet, terserah munculnya dimana, gimana nanti.


Benar juga, tidak lama, kami pun sudah keluar ke Kawasan Taman Buru Gunung Kareumbi. Ternyata jalur ke kiri adalah jalur sesat, dibawa masuk ke sungai... ekstrim deh.... Agak nyesel juga ngga ngerasain jalur tersebut, walaupun jadi lumayan menghemat waktu, tenaga dan motor juga. pak Huis yang kemudian tercecer masuk ke jalur sesat itu, dan baru tiba di finish jam 7 malam (saya dan Kapten tiba di finish jam 2 siang). Pertama finish adalah Kedel, jam 1 siang, kemudian saya dan kapten, jam 2 siang. Didi "Stones", Yanto "Kolonel" dan Lulu sekitar jam 3 an, Patrick dan Ari yang motong dari perempatan, singkat buanget, sekitar jam 3 setelah kelompok Didi. Setelah itu masuk Heri di Anak Buah Kapal jam 5 an. Sisanya tercecer.

Si Iwan Hantu Laut, muncul jam 8 malam, dudukan Shock belakang motornya patah (namanya juga Odong-Odong). Si Ndeso Anus dan Monok, sekitar jam 9 malam, dan terakhir adalah "BOSS" Eko... jam 10 malam.


Hadiah, dari 10 motor serta beberapa accesories maupun doorprize lainnya... ngga ada yang nyangkut. Panitia secara umum baik, tetapi setelah ngobrol dengan rekan panitia yang sudah kenal sebelumnya, ternyata ada kesalahan di lapangan, khususnya di jalur ekstrim tadi. Harusnya katanya, peserta menggunakan jalur alternatif apabila sampai di persimpangan terakhir lewat dari jam 2. Akan tetapi karena ngga ada yang jaga, siapa yang tau.... sesat deh.....
Anggota Kape'U to Mal's...
1. Yanto "Kolonel"
2. Ilo "Patrick"
3. Deddy "Dosen"
4. Didi "Stones"
5. Fajar "Kedel"
6. Ananda "Bolu"
7. Indra "Monok"
8. Ari
9. Anus "Ndeso"
10. Heri
11. Iwan "Hantu Laut"
12. Cahyadi
13. Eko
14. Mulyana
15. Kapten
16. Benny "Huis"
Kru Darat....
1. Hadi "Botak"
2. Denny "Black"